Senin, 31 Maret 2008

PEREMPUAN TENGAH MALAM

Di sudut kota lama
Yang basah habis keramas
Tentang embun bernada
Dan nafas-nafas tersengal-sengal


Kau bersandar disana
Dan berdekap erat penuh gairah
Kadang telanjang harapan
Menangis bersama dendam-dendam keemasan
Di puing-puing malam bertilam
Kau suarakan tembang kedamaian tertunda
Entah itu cinta...
Atau sekedar berceloteh akan kecaman


Kau usap rambutmu yang terurai
Laksana sutra hitam berderai
Tersumpal manis bibir kecoklatan
Terlena dalam tegukan birahi tertahan


Wahai kau perempuan malam
Tunjukkan molek tubuh bergoyang
Seiring nada-nada cinta
Sedot segarnya sisa-sisa lemon comberan


PAGI BERTUAH...EMBUN MENDESAH...

Tidak ada komentar: